Hampir semua orang di Indonesia pasti tau JKT48, kecuali purist grup lain atau emang bodo amat. Tapi ketika kita coba tanyakan apa lagu JKT48 pada orang awam, mungkin jawabannya gak jauh-jauh dari Hebirote, KFC, Gomenne Summer dan lagu jaman baheula lainnya. Wajar sih karena selain nadanya yang catchy dibanding lagu yang beredar pada jamannya, penggunaannya pun cukup sering dalam iklan dll. Memang kebanyakan publik tau lagu JKT48 tidak lebih dari 10 lagu diantara 200-an lebih lagu terjemahan yang pernah mereka bawakan.
Eh bentar bentar, terjemahan? Ya emang. Sejak awal debut hingga kini JKT48 memang membawakan lagu yang sebelumnya sudah dibawakan oleh sister mereka dari Jepang sana. Walau hanya dialihbahasakan, tak jarang lagu JKT48 banyak yang chant-able dan asik buat joget, walau ada juga yang biasa-biasa bin datar aja. Tapi melihat jumlah lagu terjemahan yang mereka miliki ini membuat banyak fans yang berpikir. Hampir 6 tahun kemana aja? Kok masih google translate aja?
Di sosial media peridolan saat ini, sering kita lihat banya wots yang meneriakkan dan menuntut “single ori”. Sebelumnya kita bahas dulu arti sebenarnya dari single ori ini. “Single” artinya berjumlah hanya satu, hanya seorang, atau belum punya pasangan. Sedangkan “Ori” adalah member Tim T generasi 5. Bisa disimpukan Single Ori adalah lagu yang diciptakan khusus untuk JKT48, yang seluruh komponennya berbeda dan bukan recycle dari sister-sisternya mulai dari aransemen sampai lirik.
Mungkin karena merasa hampir 6 tahun tidak memiliki suatu karya asli yang bisa dibanggakan, makanya banyak fans yang mulai menuntut dan membuat gerakan menuju single ori. Seperti membuat petisi untuk JOT atau menggalang dana untuk Aki-P supaya dia ngebuatin single ori untuk JKT48 (yang jujur aja wa rasa ini meragukan karena dananya gak transparan). Gak salah sih sebenarnya ngelakuin gini, tapi apa gak berlebihan?
Dari awal debut sampai sekarang, emangnya seberapa banyak fans yang udah hapal 200-an lebih lagu mereka? Gak banyak paling, dan jumlah lagunya pun tetap bertambah. Selain itu gak jarang kita temuin wota yang tiap rilis single baru lebih tau versi JKT48 dulu baru versi sisternya. Ya karena siapa juga yang mau ngapalin semua lagu dari sister-sister JKT48 di Jepang sana? Karena meskipun sebuah lagu sudah lama dirilis, tapi kalau kita baru pertama kali mendengar lagu itu, maka lagu itu akan menjadi “lagu baru” di telinga kita. Toh gak beda jauh ama lagu yang dibuat dari nol kan?
Kalau diperhatikan, setiap kegiatan atau item yang diadakan dan dirilis oleh JKT48 selalu diakhiri dengan ©JKT48 Project. Ya betul, Project. Ibaratnya ujian praktek anak SMA, 48Fams dan JKT48 ini masih dalam tahap coba-coba nyari komposisi yang pas buat bisa diterima di pasar Indonesia yang selera musiknya multikultural ini. Sayangnya sampai sekarang pasarnya masih sekitaran wota yang itu lagi itu lagi. Fans baru pertambahannya dikit dan mereka pun bukan tipe2 penuntut single ori. Karena pasarnya yang itu-itu aja, ya gak salah kalau belum dibuatin lagu sendiri.
Single ori pun belum tentu jaminan mudah diterima masyarakat umum, apalagi wota. Seperti di awal tadi, 200-an lagu lebih dan orang awam cuma tahu sekitaran 10 lagu. Membuat lagu yang dapat mengubah image JKT48 di khalayak umum itu susah. Karena bikin lagu yang catchy macam Asal Kau Bahagia atau Surat Cinta Untuk Starla itu gak gampang. Persiapan Armada dan Virgoun buat lagu itu lumayan lama, gak kayak JKT48 yang tiap 3 bulan rilis single baru lagi tanpa preparasi dan konsep yang bener-bener wow. Masyarakat bakal tetep keingat Hebirote dan lagu lawas lain saat mendengar kata JKT48.
Disini kita bisa melihat ada dua hal yang perlu diperbaiki sebelum kita bisa dapetin single ori. Pertama dari sisi official, mereka perlu berpikir matang soal teknik branding dan konsep lagu yang akan mereka rilis. Hebirote, RIVER dan KFC sukses melekat di masyarakat umum karena hampir selalu ada dalam produk yang diiklankan JKT48 (ini salah satu teknik branding).
No comments:
Post a Comment